Anda bisa dapatnya banyak sekali cerita tentang keluarga yang bisa dijadikan contoh. Dan keluarga Rasul menjadi contoh yang paling penting untuk dijadikan teladan. Tentu bukan berarti keluarga Anda harus sama persis seperti keluarga Rasul. Namun, ada nilai-nilai fundamental yang diterapkan di keluarga Rasul.
Sering sekali Anda mendengar kata “keluarga sakinah”. Ini sering diucapkan manakala ada pengantin baru. Namun, tidak banyak yang mengerti apa itu sakinah yang sebenarnya.
Dua Unsur Keluarga Sakinah
Banyak orang yang mengangga keluarga sakinah itu keluarga yang bahagia dan sejahtera. Akan tetapi, Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dalam keluarga tersebut? Inilah yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Ada dua unsur untuk membangun keluarga yang sakinah. Yang pertama adalah mawaddah dan yang kedua adalah rohmah.
Apa itu mawaddah? Ini adalah kata bahasa arab yang artinya cinta. Namun, ini bukan sekedar cinta atau dalam bahasa inggris love. Mawaddah ini tidak seperti mahabbah yang artinya sama, yaitu cinta. Mawaddah ini cinta yang disertai dengan penerimaan atas kekurangan secara lahir maupun batin. Jadi, mawaddah ini konsep cinta antara suami istri dengan menerima segala kekurangan yang dimiliki pasangan.
Lalu, yang kedua adalah rahmah. Dalam Bahasa Indonesia, rahmah ini artinya kasih sayang. Namun, dalam ilmu tafsir, kata rahmah ini diperjelas lagi dengan keterangan selanjutnya, yaitu kasih sayang yang didasarkan pada rasa takut adanya keburukan yang bisa menimpa kepada suami atau istri.
Jadi, keluarga sakinah itu merupakan keluarga yang saling mencinta dengan menerima kekurangan serta berusaha melakukan yang terbaik agar terhindar dari keburukan yang bisa menimpa pasangan. Jika Anda lebih pahami lagi, maka ada hal lain yang akan Anda ketahui. Menjauhkan keburukan yang mungkin menimpa harus dilakukan dengan cara menjalankan apa yang baik dan menjauhi apa yang buruk. Dan ini hanya bisa dilakukan jika pasangan suami istri selalu saling mengingatkan.
Maka dari itu, aneh jika ada keluarga di mana suami istri justru mendukung untuk melakukan hal buruk seperti mendukung suaminya untuk korupsi, membiarkan istri melakukan hal yang dilarang oleh agama. Dan bukan sakinah jika sebuah keluarga terlihat bahagia karena berlimpahnya harta.
Pada intinya, doa yang dipanjatkan oleh orang yang hadir untuk pengantin itu merupakan doa agar pasangan bisa selalu bersama dalam suka dan duka dan selalu membantu dan mengingatkan satu sama lain agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.