Hal Penting dalam Pengoperasian Asphalt Finisher

Jaditau.net, Berita bisnis – Asphalt finisher adalah salah satu alat berat dalam bisnis kontraktor banyak digunakan dalam pembuatan jalan raya. Alat ini digunakan untuk menghamparkan aspal yang telah diolah dan kemudian meratakan lapisannya. Meskipun memiliki roda kelabang (crawler track), namun biasanya asphalt finisher dibawa dengan menggunakan trailler ke lokasi proyek. Pada bagian hopper yang tidak beralas, terdapat pisau yang berukuran selebar hopper. Cara kerja alat ini, diawali dengan memasukkan aspal ke hopper dan kemudian aspal akan langsung turun dan di sisir oleh pisau. Pisau ini yang akan mengatur tingkat kerataan yang diinginkan.

Pengoperasian Asphalt Finisher
(sumber gambar: Heavy Equipment Guide)

Sama seperti pada alat berat lainnya, seorang operator asphalt finisher juga diwajibkan untuk memiliki sertifikat. Selain harus memiliki sertifikat, seorang operator asphalt finisher juga haruslah menaati seluruh ketentuan yang tercantum pada buku manual seri ke-3 yang dikeluarkan oleh departemen pekerjaan umum, direktorat jenderal bina marga, antara lain:

  • Operator harus berusia lebih dari 18 tahun dan memiliki sertifikat keahlian mengoperasikan finisher.
  • Jika dikemudikan orang lain (bukan operator yang biasanya), disarankan untuk menginformasikan kekurangan dan kerusakan mesin yang berpotensi terjadinya kecelakaan.
  • Operator wajib memahami semua kontrol dan instrumen mesin, sebelum mengoperasikannya.
  • Periksa kondisi sekitar alat ini dan pastikan semua dalam keadaan baik sebelum mengoperasikan.
  • Saat mengoperasikan dalam kondisi penglihatan buruk, nyalakan semua lampu dan pastikan berfungsi maksimal.
  • Saat akan mengoperasikan di lokasi yang baru, bersihkan dengan oli menggunakan semprotan (spray gun) yang tersedia. Kemudi, rem dan tekanan ban juga wajib untuk di periksa, serta fungsi dari semua peralatan elektrik yang diperlukan saat alat ini di operasikan. Paving screed dan hopper samping harus diangkat dan ditempatkan pada tempatnya menggunakan safety catches yang tersedia.
  • Saat berjalan dijalan umum yang hanya mengizinkan lebar kendaraan 2,5 meter pindahkan bulkhead samping pada screed.
  • Saat operator meninggalkan alat ini, pastikan sudah dalam kondisi di rem parkir.
  • Jika asphalt finisher tidak digunakan dalam waktu lama, tempatkan alat ini pada lokasi yang dapat menopang beratnya. Pastikan kunci telah diambil, rem terpasang dan mesin tidak dapat berputar.
  • Semua pekerjaan perbaikan dan perawatan harus dilaksanakan dalam kondisi mesin mati.
  • Tekanan oli hidrolik harus dilepaskan sebelum ada pekerjaan yang dilakukan pada sistem hidrolik.
  • Jika asphalt finisher mempunyai kabin, buka salah satu jendela saat bekerja.
  • Periksa bahwa sistem keluaran bekerja dengan baik.
  • Putuskan hubungan baterai sebelum melakukan pekerjaan pada sistem elektrik.
  • Setelah proses perawatan dan perbaikan selesai dilakukan, pastikan bahwa semua peralatan pengaman/safety telah ditempatkan kembali. Lakukan pengetesan jalan pada alat ini.
  • Sebelum memulai kerja, pastikan tidak ada orang disekitarnya.
BACA JUGA:  REITs atau DIRE, Cara Lain Berinvestasi Properti dan Real Estate

Tertarik untuk menjadi operator asphalt finisher? Dapatkan ragam berita dan info seputar dunia bisnis di blog Jaditau.net, portal media dan berita kawasan yang menyajikan beragam berita sekaligus info kawasan termasuk urusan bisnis sebagai referensi untuk Anda yang ingin merintis sebuah bisnis.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *